Saturday, October 23, 2010

MODUL KECAKAPAN EMOSI

Materi ini sebenarnya terbagi menjadi 3 modul yaitu modul kecerdasan emosi, berpikir dan logika. Namun karena keterbatasan waktu dalam kurikulum, maka ketiga modul ini disatukan dalam pendidikan kami di fakultas kedokteran.


KECAKAPAN EMOSI
Emosi

  • Emosi berasal dari bahasa latin "movere", yang berarti menggerakkan atau bergerak.
  • Emosi adalah setiap kegiatan atau pengelolaan pikiran, perasaan, nafsu, serta keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.
  • Emosi merujuk pada perasaan dan pikiran khususnya keadaan psikologis dan biologis dan serangkaian kecenderungan bertindak.
  • Emosi adalah suatu keadaan perasaan yang telah melampau batas sehingga untuk mengadakan hubungan dengan sekitarnya mungkin terganggu.
  • Emosi sebagai suatu respon atau reaksi tubuh internal terutama yang melibatkan sistem otomatik.
  • Emosi dapat menjadi positif atau negatif tergantung pada pemahaman akan suasana hati, tabiat, dan isyarat yang mengharuskan kita bertindak.
  • Emosi adalah gejala kejiwaan yang berhubungan dengan gejala kejasmanian.
Emosi dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel, malu, dll.


Emosi dan Gejala Kejasmanian
  1. Perubahan fungsi-fungsi fisis
  2. Perubahan fisis dalam bentuk ekspresi
  3. Unsur perubahan bagian-bagian fungsi psikis lain

Emosi dan Motif
  • Merupakan perasaan yang mendasar yang memiliki hubungan erat dan keduanya dialami individu.
  • Emosi dapat mengarahkan individu sama halnya motif yang mendorong seseorang untuk berperilaku.
  • Perbedaan antara emosi dan motif adalah emosi dibangkitkan oleh peristiwa eksternal dan beberapa stimulan, sedangkan motif dibangkitkan oleh peristiwa internal dan stimulan yang spesifik.

Peranan Emosi dalam Tugas Sehari-hari
  • Sebagai energi pengaktif untuk nilai-nilai etika profesi
  • Tanpa bimbingan emosi, penalaran menjadi tidak memiliki prinsip/kekuatan (menurut Robert C. Solomon)
  • Membangkitkan intuisi dan rasa ingin tahu yang akan membantu dalam merencanakan masa depan

Peranan Emosi Bagi Tingkah Laku
  • Emosi normal akan memiliki nilai yang berfaedah bagi kesehatan jiwa, sedangkan emosi tidak normal akan menimbulkan gangguan kesehatan jasmani dan tingkah laku sosial.
  • Kematangan emosi tidak terjadi karena pengaruh usia, walaupun usia merupakan faktor penting bagi kematangan reaksi emosional.
  • Tercapainya kematangan reaksi emosional berhubungan erat dengan masalah kepribadian seseorang yang telah dibentuk oleh pengalaman, norma-norma agama, dll.

Kecakapan Emosi (EQ)
  • Kemampuan pikiran mengendalikan emosi
  • Kemampuan cortex cerebri mengendalikan sistem limbik

4 Pilar Sukses yang Harus Dimiliki yakni Kecakapan Berpikir yang Terdiri atas :
  • IQ, Intelejensi
    Kemampuan memecahkan masalah dan berpikir analisis
  • EQ, Kecakapan Emosi
    Kesadaran diri dan kecakapan sosial
  • SQ, Kematangan Spiritual
    Hormat pada kehidupan, kasih sayang, integritas dan kejujuran serta komitmen pada nilai-nilai universal
  • AQ, kemampuan merespon kesulitan
    Respon terhadap kesulitan/optimis

Mengapa Orang Sukses?
  • Mampu memecahkan masalah (IQ)
  • Membangun hubungan/jaringan (EQ)
  • Menghadapi tantangan (AQ)
  • Hormat integritas dan kejujuran (SQ)

Modal Kuliah di Fakultas Kedokteran
  • Physical Capital
  • Intellectual Capital
  • Social Capital
  • Spiritual Capital

Emotional Skill
  • Kesadaran Diri
    Kenali diri, perbaiki diri, mengatasi kelemahan
  • Motivasi Diri
    Pemicu semangat dan orioritas hidup
  • Manajemen Diri
    Kelola diri dan capai visi
  • Empati
    Memahami orang lain dan turut merasakan apa yang dirasakan
  • Kecakapan Sosial
    Atasi perbedaan, pecahkan masalah dan interaksi kreatif

Adversity Quotient (AQ)
AQ adalah kemampuan seseorang untuk merespon kesulitan yang dihadapi.
AQ akan dapat menduga :
  • Siapa yang menyerah, siapa yang gagal
  • Siapa yang mampu menghadapi kesulitan
  • Siapa yang mampu atasi siapa yang hancur
  • Siapa yang melampau harapan dan siapa yang gagal
Terdapat 3 jenis manusia berdasarkan AQ yang dimiliki :
  • Quitters, orang yang masa bodoh dan mudah menyerah
  • Campers, orang yang cepat merasa puas
  • Climbers, orang yang terus berusaha

Komponen Utama AQ
  • Daya saing
  • Produktivitas
  • Kreativitas
  • Motivasi
  • Mengambil risiko
  • Perbaikan terus-menerus
  • Ketekunan
  • Belajar sepanjang hayat
  • Berani berubah
  • Keuletan
  • Tahan stress

Ciri-Ciri Orang Pesimis
  • Mengecap diri sendiri buruk
  • Lebih suka melihat hal-hal yang negatif
  • Suka membesar-besarkan masalah
  • Paranoid (mudah curiga)
  • Melihat kehidupan hanya hitam-putih
  • Masih canggung
  • Lebih cenderung mengambil untung untunk kepentingan diri sendiri
  • Melakukan over generalisasi yang negatif

KONFLIK
  • Merupakan bentuk fundamental intersubjektivitas dimana di dalamnya terdapat persaingan/pertandingan yang mana terdapat upaya untuk saling menjatuhkan.
  • Merupakan gejala sosial yang selalu terdapat dalam setiap masyarakat dalam setiap kurun waktu tertentu.
  • Menurut Masyadi Rauf, merupakan pertentangan/perbedaan pendapat antara 2 orang atau kelompok.
  • Menurut Dean G. Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin, merupakan persepsi mengenai perbedaan kepentingan.
Kepentingan, Perasaan orang mengenai apa yang sesungguhnya diinginkan.
Kepentingan universe, kebutuhan rasa aman, identitas "restu sosial", kebahagiaan, kejelasan tentang dunia dan beberapa harkat kemanusiaan yang bersifat fisik.


Penyebab Konflik
  • Hal-hal yang terjadi pada tingkat individual
  • Hal-hal yang terjadi pada tingkat kolektif (kelas/kelompok)

Tipe Konflik
  1. Konflik intrapersonal (dalam diri pribadi)
    • Ketidaksesuaian solusi bagi individu
    • Terlalu banyak tanggung jawab / tugas
    • Tidak tercapai sesuatu yang diinginkan
    • Dalam konflik intrapersonal, yang dibutuhkan adalah kemampuan manajemen stress
  2. Konflik interpersonal (konflik antar sesama)
    • Antara teman mahasiswa
    • Antara mahasiswa dengan dosen
    • Antara mahasiswa dengan pegawai
    • Antara mahasiswa dengan orang tua
    • Dalam konflik interpersonal, yang dibutuhkan adalah manajemen konflik
  3. Konflik intra group
    • Antara anggota kelompok dengan kelompok
    • Dengan pengurus
    • Antar sesama anggota
  4. Konflik inter group
    • Kelompok dengan kelompok

3 Tingkatan Konflik
  1. Tingkat I
    • Peristiwa sehari-hari, tidak mengancam, mudah dikelola.
    • Banyak dipengaruhi oleh karakteristik personaliti seseorang.
    • Masalah yang sama bisa bukan menjadi masalah bagi individu yang lain.
  2. Tingkat II
    • Lebih kompleks, ada kompetisi walaupun belum ada sifat permusuhan.
    • Adanya unsur kalah-menang
  3. Tingkat III
    • Bermusuhan, ada unsur mencederai lawans, menghabisi lawan secara fisik maupun struktural.
    • Harus ada korban, berusaha menghilangkan individu atau kelompok lain.

Cara Menangani Konflik Tingkat I (Peristiwa Sehari-hari) :

  • Menghindar, berbicara dengan nada rendah, jangan cepat emosi, sabar.
  • Diam adalah sikap yang paling baik, mengalah, bersikap lunak, jangan membalas, keras tetapi balas dengan tutur kata yang lembut dan bijaksana.

Cara Menangani Konflik Tingkat II (Tantangan)

  • Buatlas suasana yang aman
  • Tegas terhadap fakta, namun lunak terhadap orang
  • Buatlah pekerjaan reuni sebagai pekerjaan tim, bagilah pekerjaan
  • Pisahkan unsur manusia dari masalah
  • Unsur negosiasi mulai intens dibutuhkan


Cara Menangani Konflik Tingkat III

  • Campur tangan dari pihak luar perlu diperhitungkan
  • Perlu negosiasi yang lebih efektif
  • Perlu menyediakan waktu tambahan untuk mewawancarai mereka yang terlibat konflik
  • Ciptakan suasana kekeluargaan

Dalam Manajemen Konflik Sangat Dibutuhkan :
  • Kepatuhan yang jelas
  • Toleransi terhadap perbedaan
  • Mengurangi agresi
  • Pengurangan perilaku manipulasi

BERPIKIR
  • Berpikir adalah suatu keaktifan pribadi yang mengakibatkan penemuan yang terarah pada satu tujuan.
  • Misalnya untuk menemukan pemahaman atau pengertian tentang sesuatu.
  • Berpikir adalah suatu kegiatan jiwa yang menegakkan kata-kata dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri, seperti : konsep, gagasan dan pengertian.
  • Berpikir itu erat hubungannya dengan daya-daya jiwa yang lain seperti tanggapan, pengetahuan dan perasaan.
  • Tanggapan memegang peranan penting dalam berpikir.
  • Ingatan merupakan syarat yang harus ada di dalam berpikir.
  • Pengertian meskipun merupakan hasil berpikir dapat memberi bantuan yang besar pula dalam proses berpikir.
  • Perasaan merupakan dasar yang mendukung suasana hati atau sebagai pemberi keterangan dan ketekunan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah.

Macam-Macam Cara Berpikir
  • Berpikir Induktif, ialah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari khusus menuju kepada umum.
  • Berpikir Deduktif, prosesnya berlangsung dari yang umum menuju kepada yang khusus.
  • Berpikir Analogis, analogis berarti persamaan atau perbandingan. Berpikir analogis adalah berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang pernah dialami.
  • Berpikir Asosiatif, yaitu proses berpikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jalan pikiran dalam prosesnya sebelumnya ide-ide timbul secara bebas.

Jenis-Jenis Asosiatif
  • Asosiatif Bebas, adalah suatu ide yang akan menimbulkan ide mengenai hal lain, yaitu hal apa saja tanpa batasan.
  • Asosiatif Terkontrol, adalah suatu ide tertentu akan menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas tertentu.
  • Melamun, adalah ide-ide tentang berbagai hal yang timbulnya secara tidak disadari pada waktu tidur. Mimpi kadang-kadang terlupakan pada waktu bangun tetapi kadang-kadang masih dapat diganti.
  • Berpikir Artistik, yaitu proses belajar yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat terpengaruh oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Ini sering dilakukan para seniman dalam menciptakan karya seninya.
  • Berpikir Terarah, adalah proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan kepada sesuatu, biasanya kepada pemecahan masalah.

Dua Macam Berpikir Terarah
  • Berpikir Kritis, yaitu membuat keputusan atau pemilihan terhadap sesuatu keadaan atau menilai baik buruknya tetapi setidaknya suatu gagasan menambah/mengurangi gagasan.
  • Berpikir Kognitif, yaitu berpikir untuk menerangkan hubungan-hubungan baru dari suatu soal, menemukan sistem baru, menemukan artistik baru.

Ciri-Ciri Berpikir Kreatif
  • Tidak selalu IQnya tinggi
  • Mempunyai bakat dan kemampuan tertentu
  • Menghindari cara konvensional yang sudah diajukan orang lain
  • Memiliki cara sendiri
  • Interpretasi yang dibuat bukan berdasarkan coasensu tetapi lebih merupakan interpretasi pribadi
  • Disertai IQ yang baik
  • EQ harus baik

Faktor Lain yang Berpengaruh pada Pemikiran Kreatif
  • Kemampuan Kognitif
  • Sikap Terbuka
  • Sikap yang bebas, otonom, percaya diri

Proses yang Dilalui dalam Berpikir
  • Pembentukan pengertian
  • Pembentukan pendapat
  • Pembentukan keputusan
  • Pembentukan kesimpulan

OTAK DAN BERPIKIR
  • Otak adalah struktur penting tubuh manusia yang merupakan central processing unit untuk kegiatan sensorik, motorik dan asosiasi.
  • Otak juga adalah mesin canggih yang bekerja dengan membuat pola-pola.
  • Integrasi adalah memasukkan program yang baru dengan aksen yang keluar.
  • Fentomklin tangan bayangan.
  • Otak terbagi dengan area-area dan fungsi yang berbeda-beda pula.
  • Amusia sebuah bentuk kerusakan otak ringan.

3 Bagian Penting di dalam Otak
  • Cortex Cerebri
  • Sistem Umbik
  • Batang Otak

"Pola adalah kemampuan otak untuk mengelompokkan, mengidentifikasi, mengklasifikasikan dan membedakan sebuah obyek berdasarkan pola yang sudah terbentuk."


Problem Solving
  • Analytical Problem Solving (Otak Kiri)
  • Creative Problem Solving (Otak Kanan)

Analytical Problem Solving
  • Menggunakan Logika. CARI JAWABAN
  • Mencari hubungan sebab-akibat
  • Umumnya menggunakan Diagram Ishikawa
  • Konvergensi atau bergerak menuju satu titik (seperti corong)
  • Masalah dirinci secara sistematis
  • Berurutan

Creative Problem Solving
  • Menggunakan intuisi. CARI PELUANG BARU
  • Mencari cara lain melihat masalah
  • Divergen atau bergerak keluar
  • Tidak berurutan
  • Umumnya menggunakan Teknik Scammperr

Teknik Pemecahan Masalah Secara Kreatif
  • Faq finding
  • Problem finding
  • Idea finding
  • Solution finding
  • Acception finding


MODUL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

RUANG LINGKUP KBK


SPICES adalah :
  • Student Centered : Metode pembelajaran di mana mahasiswa harus aktif dan mandiri serta bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
  • Problem Based : Pembelajaran diarahkan pada kasus atau problem yang ada.
  • Integrated : Setiap mata kuliah memiliki keterkaitan yang erat.
  • Community Oriented : Penyakit yang mewabah di masyarakat menjadi prioritas
  • Elective with core : Pembelajaran difokuskan pada satu mata kuliah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
  • Systematic : Pembelajaran disusun dengan rapih dan sistematik.

Definisi "Kompetensi" sesuai dengan SK Mendiknas No.045/U/2002 Pasal I
"Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu."


7 Area Kompetensi Utama dalam KBK (KIPDI-III)
  1. Komunikasi Efektif
  2. Keterampilan Klinis
  3. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
  4. Pengelolaan Masalah Kesehatan
  5. Pengelolaan Informasi
  6. Pengembangan Diri
  7. Etika, Moral, Medikolegal, Profesional

3 Tahapan Kurikulum sebagai Implementasi KBK di Fakultas Kedokteran
  1. Tahap Pendidikan Umum (General Education)
    Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian dan kuliah non-blok yang harus ditempuh oleh mahasiswa semester 1.
  2. Tahap Pendidikan Terintegrasi
    Selama 6 semester, mulai dari II-VII. Pembelajaran berupa Ilmu Kedokteran Dasar dan Keterampilan Klinik Dasar (Basic Medical Science & Basic Medical Skills)
  3. Tahap Pendidikan Klinik
    Selama 3 Semester, mulai dari semester VIII-X

Modal Utama yang Dibutuhkan Mahasiswa Masa Kini
  1. Knowledge (Ilmu Pengetahuan)
  2. Skill
    a. English Skill
    b. Computer Skill
    c. Learning Skill
  3. Attitude
  4. Financial / Ekonomi

CARA PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Tujuan Pembelajaran Orang Dewasa
  1. Tujuan utama POD adalah untuk membantu setiap mahasiswa sebagai orang dewasa untuk mengembangkan diri melalui pendidikan. Tidak ada satu sistem POD yang dapat memenuhi semua kebutuhan belajar dan keinginan mahasiswa.
  2. Sekalipun demikian, tidak menutup kemungkinan usaha-usaha untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki sebaik mungkin.

Karakteristik Pembelajaran Orang Dewasa
  1. Cara belajar orang dewasa secara langsung dari pengalaman
  2. Suatu proses pendidikan yang dapat mengurangi konflik-konflik sosial, melalui kegiatan-kegiatan antar pribadi dalam kelompok belajar itu.
  3. Suatu proses belajar yang baik yang diarahkan sendiri, dimana kita secara terus-menerus dapat menilai kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntunan situasi yang selalu berubah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Orang Dewasa
  1. Kebebasan
  2. Tanggung Jawab
  3. Pengambilan Keputusan Sendiri
  4. Pengarahan Diri Sendiri
  5. Psikologis
  6. Fisik
  7. Motivasi

PERAN KESEHATAN JIWA DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA

Cara Mempertahankan Status Gizi yang Optimal untuk Pembelajaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi :
  1. Ukuran Tubuh
  2. Usia
  3. Jenis Kelamin
  4. Kondisi Tubuh
  5. Iklim
  6. Aktivitas Perorangan
Cara menentukan status gizi
Cara Brocca :
BBI = (TB - 100) - 10%(TB - 100)
  • Overweight / Kelebihan : 10% - 20% lebih dari BBI
  • Obes : di atas 20% lebih dari BBI
  • Kekurangan : di bawah 10% dari BBI
Ket :
  • BBI : Berat Badan Ideal
  • TB : Tinggi Badan

Indeks Masa Tubuh (IMT) / Body Mass Index (BMI)
IMT = BB / TB kuadrat
  • Normal : 18,5 -  24,9

Menentukan Kebutuhan Gizi
  1. Ukuran Tubuh
    Dinyatakan dengan berat badan ideal. Makin besar tubuh, makin besar kebutuhan gizinya.
  2. Usia
    Dinyatakan dalam tahun dimana kecepatan pertumbuhan cenderung berkurang seiring dengan pertambahan usia sehingga makin tua usia seseorang, makin berkurang kebutuhan gizinya.
  3. Jenis Kelamin
    Laki-laki memerlukan gizi lebih banyak dibanding wanita.
  4. Kondisi Tubuh
    Kondisi seperti baru sembuh sakit, baru operasi, sedang hamil harus memerlukan gizi yang lebih besar dari keadaan biasa.
  5. Iklim dan Lingkungan
    Di tempat yang dingin memerlukan gizi lebih besar dari tempat yang panas. Di musim hujan memerlukan gizi yang lebih banyak dibanding musim kemarau.
  6. Tingkat Aktivitas
    Dapat digolongkan dalam tiga tingkatan yaitu kerja berat, sedang, ringan. Makin berat kerja yang dilakukan, makin tinggi kebutuhan gizinya.

MENJELASKAN DASAR-DASAR ILMU PENYAKIT

Struktur Tubuh
  1. Sel
    Unit fungsional dan struktural terkecil
  2. Jaringan
    Susunan dari sel-sel
  3. Organ
    Susunan jaringan-jaringan yang membentuk suatu fungsi tertentu
  4. Organisme / Tubuh
    Susunan dari organ-organ secara lengkap ataupun tidak

4 Aspek Penyakit
  1. Etiologi : Penyebab penyakit
  2. Patogenesis : Perjalanan penyakit
  3. Perubahan morfologi (perubahan bentuk organ atau ukuran organ)
  4. Gangguan fungsi, gejala, tanda klinis

Jenis-Jenis Pemeriksaan dalam Bidang Kedokteran
  1. Observasi / Anamnesis
  2. Pemeriksaan Fisik
  3. Pemeriksaan Laboratorium
  4. Pemeriksaan Radiologik
  5. Pemeriksaan lain yang berkaitan

Menjelaskan Urutan Cara Mendiagnosis Suatu Penyakit
  1. Anamnesa (tanya jawab antara dokter dan pasiennya)
  2. Pemeriksaan Fisik
  3. Pemeriksaan Laboratorium
  4. Dari data pemeriksaan baru diketahui jenis penyakit

Cara Menangani Penderita Secara Garis Besar
  • Terapi
    Dilakukan tindakan berdasarkan diagnosis yang ditegakkan
  • Rujukan
    Dilakukan bila tidak mampu melakukan tindakan oleh karena keterbatasan kemampuan, fasilitas, sarana, aturan, dll.

DASAR-DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

5 Tingkatan Pencegahan Penyakit
  1. Pengorganisasian pelayanan medis
  2. Pemberantasan penyakit menular
  3. Pendidikan kebersihan perorangan
  4. Memperhatikan sanitasi lingkungan
  5. Penyuluhan kesehatan masyarakat

Konsep Dokter Keluarga
  • Mampu menerapkan keterampilan klinik
  • Bekerja Harmonis, satu tim, profesional
  • Memiliki keterampilan manajemen pelayanan klinik
  • Memberikan pelayanan kedokteran berdasarkan etika moral dan spiritual
  • Memiliki pengetahuan dan keterampilan